Sabtu, 03 September 2011

Warga Lamalera Khawatir Tak Lagi Berburu Paus

 

BANJARMASINPOST.CO.ID, LEWOLEBA - Sekitar 120 warga Lamalera, Kecamatan Wulandoni, Senin (29/11/2010), mendatangi kantor DPRD Lembata untuk menyatakan sikap menolak konservasi Laut Sawu karena khawatir tidak bisa lagi berburu ikan paus.

Selama beberapa waktu terakhir, pemerintah bersama DPRD Lembata membahas konservasi Laut Sawu, yang antara lain mengatur tentang batas kawasan laut yang berada dalam kewenangan kabupaten yakni empat mil dari pesisir pantai.

Itu artinya, ruang gerak para nelayan Lamalera menjadi sangat terbatas. Padahal, dalam berburu ikan paus para nelayan Lamalera berlayar sampai wilayah perairan dimana mereka hanya melihat puncak gunung di Lembata. Dengan penetapan kawasan konsevasi Laut Sawu, maka nelayan tidak bisa berbuat apa-apa.

Kepada Pos Kupang, sebelum berdialog dengan dewan, Bartolomeos Lasan Krova (68), dan Stefanus Sengaji Lamakeraf (58), mengatakan, pemerintah tidak bisa begitu saja mengambil keputusan untuk nenetapkan kawasan konservasi laut. Sebab laut adalah ladang para nelayan Lamalera. Kegiatan berburu ikan paus merupakan tradisi warisan nenek moyang.

"Kami punya sebuah perahu tradisional yang diberi dua nama, yakni di salah satu bagiannya diberi nama warisan pusaka. Sementara bagian lainnya, ditulis pusaka mahal. Jadi bagi kami masyarakat awam ini merupakan pusaka yang mahal dan tidak boleh dibiarkan punah," utai Krova.

Dia menjelaskan, Gubernur NTT Herman Musakabe pernah memanggil mereka ke Kupang pada tahun 1994 lalu. Dan Musakabe sendiri mengakui bahwa nelayan Lamalera adalah pahlawan laut.

"Waktu bertemu gubernur di Kupang waktu itu, gubernur tanya kami, apakah setelah kembali ke sini (Lamalera), kami akan tetap tikam (berburu ikan paus), kami semua jawab bahwa kami akan tetap tikam. Dan gubernur mengatakan, kamu orang Lamalera memang benar-benar pahlawan laut," tutur Krova.

Tetap Buru Paus
Dalam dialog dengan Ketua DPRD Lembata, Drs. Yohanes de Rosari, didampingi wakil ketua, Hyasintus Burin dan Sekda Lembata, Petrus Toda Atawolo, disepakati bahwa masyarakat Lamalera tetap berburu ikan paus seperti yang dilakukan selama ini, yakni hingga mencapai pesisir Pulau Pantar.

Masyarakat Lamalera datang ke Lewoleba dengan menggunakan lima pledang (perahu untuk berburu paus) dan empat buah perahu tradisional, yang membawa masyarakat laki-laki dan perempuan. Seluruh masyarakat Lamalera yang ikut dalam aksi ini, bermalam di Pantai SGB Bungsu Lewoleba, Kelurahan Lewoleba Utara, dan baru kembali ke Lamalera kemarin pagi.

"Kami besok pagi (Selasa 30/11/2010 pagi, Red) baru pulang. Tetapi karena sudah ada jaminan dari DPRD bahwa kami tetap boleh melaksanakan aktivitas perburuan kami sebagaimana biasa, kami akan melintasi perairan sampai ke pesisir selatan Wulandoni, dan mungkin akan berputar dua sampai tiga kali dulu baru kembali masuk ke Lamalera. Karena ini merupakan sebuah kemenangan, yang harus disyukuri bersama dengan berlayar melintasi perairan tempat kami biasanya berburu," urai Krova saat ditemui di Pantai SGB Bungsu-Lewoleba, kemarin sore.
 

4 komentar:


  1. mari coba keberuntungannya bersama kami hanya dengan
    deposit minimal 10.000 bisa menangkan uang jutaan rupiah
    ditunggu apalagi, segera bergabung bersama kami di F*A*N*S*P*O*K*E*R

    BalasHapus
  2. DEWAPK^^ agen judi terpercaya, ayo segera bergabungan dengan kami
    dicoba keberuntungan kalian bersama kami dengan memenangkan uang jutaan rupiah
    ditunggu apa lagi segera buka link kami ya :)
    :)

    BalasHapus
  3. AYO Bergabung Bersama AJOQQ | Menawarkan Berbagai Jenis Permainan Menarik.
    1 ID untuk 8 Permainan Poker, Domino, Capsa Susun, BandarQ, AduQ, Bandar Poker, Sakong, Bandar66 ( NEW GAME!! )
    Dapatkan Berbagai Bonus Menarik..!!
    - Bonus Cashback 0.3%. Dibagikan Setiap hari SENIN
    - Bonus referral 20% SELAMANYA
    - Minimal Deposit dan Withdraw hanya 15 rb Proses Aman & cepat
    - 100% murni Player vs Player ( NO ROBOT )
    Pin BB: 58cd292c
    website : www.ajoqq.org

    BalasHapus