Sabtu, 03 September 2011

475 Ekor Paus Ditangkap Di Lamaler4a
BERITA - biotek.infogue.com - LEWOLEBA, MINGGU - Selama 22 tahun sekitar 475 ekor paus ditangkap nelayan tradisional di Lamalera, Kecamatan Wulandoni, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur. Perburuan ini ditengarai ikut mengakibatkan lambatnya proses reproduksi paus yang pada gilirannya berpengaruh pula terhadap penghasilan masyarakat Lamalera.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Lembata, Agustinus Kedang pada Lokakarya Pendahuluan Penelitian Paus dan Lumba lumba di Lewoleba, Sabtu (17/5) mengatakan, perburuan paus oleh nelayan tradisional Lamalera diperkirakan dimulai sejak tahun 1600-an.

Nelayan Lamalera melakukan pemburuan terhadap paus pada musim "Lefa" (Mei-Agustus) dan musim "Baleo" (September -April). Walau jumlah yang diburu relatif kecil dibanding tangkapan kapal-kapal besar yang memburu paus, namun kegiatan ini ikut memperlambat proses reproduksi paus. Pasalnya, paus butuh waktu 20 tahun untuk melahirkan anak.

Biasanya nelayan Lamalera memburu paus saat mamalia laut itu bermigrasi melewati perairan itu. Mereka menandai paus dengan semburan-semburan yang muncul saat paus berada di permukaan air. Setelah menyelam 90 menit hingga kedalaman 1.000 meter, paus akan kembali ke permukaan air laut untuk menarik napas.

Napas hangat yang dihembuskan paus mengalami pengembunan di udara dingin sehingga nampak seperti air mancur. "Saat ada semburan ini nelayan Lamalera turun ke laut dengan perahu motor mengejar paus. Nelayan setempat menyebut paus dengan sebutan Kotek Lema atau Kelaru," kata Kedang.

Ada 24 jenis paus di Indonesia, lima dinya digolongkan paus tidak bergerigi dan sisanya bergerigi. Paus bergerigi bayak dijumpai di Laut Flores, Sawu dan Banda. Jalur perjalanan Paus diperkirakan dari Laut Pasifik melalui Laut Banda, Laut Flores, masuk Laut Sawu melalui perairan Pulau Alor dan ke Samudera Hindia di selatan Sumba, atau sebaliknya. Ini merupakan rute tetap dan vital. Selain arusnya bagus, juga terdapat banyak makanan seperti cumi cumi yang hidup di kawasan laut dalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar