Sabtu, 03 September 2011

Kearifan Tradisi Baleo, Lamalera Kearifan Tradisi Baleo, Lamalera





Kampung Lamalera yang merupakan kampung nelayan tradisional terletak di Pulau Lembata, Nusa Tenggara Timur.

Kampung Lamalera lebih dikenal dengan tradisi bahari yang eksotis yaitu menangkap ikan-ikan besar seperti ikan paus, ikan hiu dan ikan pari. Suku-suku di Lamalera merupakan satu-satunya etnis di Indonesia yang hingga saat ini masih konsisten menangkap ikan paus secara adat dan tradisional (aboriginal whaling).
Laut Sawu terletak diantara pulau Rote, sumba (barat), Timor (Timur), Alor, Pantar, Solor, Lembata dan Flores (Utara) .  Dimusim barat, dimulai dari bulan November hingga April biasanya laut berombak tinggi dan sering terkena badai. Konon  pada awal tahun 1600, hantaman badai inilah yang mendamparkan 2 orang pastor yaitu Pastor Joao Baotista da Fortolezza OP dan Simao da Madre de Deos ke Lamalera. Kemudian 2 pastor tersebutlah yang menyebarkan ajaran katolik kepada warga Lamalera.
Lamalera terletak  dilereng tipis pantai selatan Lembata dan langsung menghadap ke Laut Sabwu. Di sebelah utaranya merupakan dinding terjal Gunung Ile Labalekang. Melihat  kondisi alam Lamalera yang tidak memungkinkan warga Lamalera untuk bertani, maka ladang bagi mereka adalah Laut Sawu.

Laut sawu tidak selalu ramah oleh karena itu penangkapan Ikan Paus hanya dilakukan pada musim angin selatan, antara Mei dan Oktober (Musim Masa Lefa). Alam dan kontur tanah menempa pribadi-pribadi warga Lamalera menjadi kuat dan keras. Tradisi penangkapan ikan paus dilakukan sudah turun menurun sejak ratusan tahun yang lalu. Bangsa Portugis yang ketika itu menyebarkan agama Katolik ke wilayah Lembata sudah menjumpai tradisi tersebut.

Penangkapan ikan paus di kampung Lamalera bukan untuk industri melainkan untuk konsumsi masyarakat Lamalera sehari-hari. Kearifan lokal yang tergambar kuat terlihat dari bagaimana Nelayan Lamalera mengkonservasi Ikan Paus dengan cara mereka sendiri.  Nelayan Lamalera tidak pernah memaksakan untuk menangkap ikan Paus jika sudah pergi jauh . Mereka berpegang teguh kalau memang sudah ikan pausnya sudah lewat jauh berarti bukan rezeki mereka hari ini, mungkin ada hari esok dimana Tuhan masih menitipkan rezeki itu. Selain itu nelayan Lamalera tidak menangkap Ikan Paus yang sedang hamil, Betina ataupun anak-anak.

Ikan Paus yang diburu hanya jenis Sperm Whale (Physeter Macrocephalus)yang mempunyai panjang berkisar 12-20 meter sedangkan ikan paus Seguni jarang diburu karena sangat ganas, dan Ikan paus biru diyakini sebagai penolong warga Lamalera pada zaman dahulu kala.

Dibalik keeksotikan penangkapan paus di Kampung Lamalara ada kearifan lokal yang masih dijaga dan diterapkan dalam kehidupan warga Lamalera. Warga Lamalera tidak diajarkan untuk serakah dan menghormati harmonisasi antara unsur-unsur yang ada dibumi. Selayaknya kearifan lokal ini dijaga dan didukung sepenuhnya oleh segala komponen baik pemerintah pusat, pemerintah daerah ,masyarakat umum dan masyarakat Lamalera itu sendiri.

Banyak sekali potensi yang ada dalam di pulau Lembata. Contohnya di Solor Larantuka, pada hari raya jumat agung ada prosesi SAMANASANTA yang selalu dipadati oleh pengunjung.  Solor juga mempunyai benteng portugis yang mempunyai daya tarik tinggi.  Namun pemberdayaan kekayaan Lembata kurang dieksplorasi baik dan dimanfaatkan semaksimal mungkin. Pemberdayaan bukan hanya mencangkup isi tanah Lembata dan kandungannya. Namun ada manusia atau warga Lamalera itu sendiri yang selayaknya juga mendapatkan hak untuk lebih baik dalam hal pendidikan,kesehatan dan kesejahteraan ekonomi.
Selayaknya, Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat meningkatkan kesejahteraan hidup warga Pulau Lembata. Perbaikan infrastruktur, pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan warga Pulau Lembata merupakan hal-hal yang dibutuhkan oleh mereka.

Pemerintah daerah maupun pusat harus mengedepankan kesejahteraan warga Pulau Lembata karena hal tersebut merupakan kewajiban Pemerintah itu sendiri, bukan hanya memikirikan bagaimana cara menarik para turis untuk datang ke Pulau Lembata .

Pilihan  Perjalanan :

Rute 1, via Sriwijaya Air : Jakarta (Berangkat 5.25)- Surabaya (9.15)-Kupang (14.00 WITA)-Ende (15.00 WITA)-Maumere (15.30 WITA)
Rute 2 via Lion Air :Jakarta – Denpasar-Maumere

Dari Maumere ke Larantuka menyewa mobil Rp. 500.000.  Semalam di Larantuka dengan harga hotel Rp. 200.000-250.000. Keesokan Harinya  Pukul 7.30 WITA ikut kapal cepat ke Lewoleba lalu menuju Lamalera dengan mobil harga tiket Rp25.000.

Untuk Info Lebih lanjut, silahkan menghubungi :
Di Lamalera :
M.Riza Damanik, SEKJEN KIARA
Di +62 818 773 515 / riza.damanik@gmail.com

Abdul Halim, Program Koordinator
Di +62 821 398 070 43 / sobatliem007@gmail.com

Bona Bedding, Lamalera
Di +62 813 1536 2141 / bbeding@yahoo.com

Di Sekretariat KIARA :
Susan, Asisten Progam KIARA
Di + 62 838 9884 3737 / susanherawati84@gmail.com

3 komentar:


  1. ingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat
    ayo segera bergabung dengan kami di fanspoker.com
    add pin bb 55F97BD0 ditunggu ya

    BalasHapus

  2. ingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat
    ayo segera bergabung dengan kami di ionqq^^com
    add pin bb 58ab14f5 || ditunggu ya^^

    BalasHapus
  3. AYO Bergabung Bersama AJOQQ | Menawarkan Berbagai Jenis Permainan Menarik.
    1 ID untuk 8 Permainan Poker, Domino, Capsa Susun, BandarQ, AduQ, Bandar Poker, Sakong, Bandar66 ( NEW GAME!! )
    Dapatkan Berbagai Bonus Menarik..!!
    - Bonus Cashback 0.3%. Dibagikan Setiap hari SENIN
    - Bonus referral 20% SELAMANYA
    - Minimal Deposit dan Withdraw hanya 15 rb Proses Aman & cepat
    - 100% murni Player vs Player ( NO ROBOT )
    Pin BB: 58cd292c
    website : www.ajoqq.org

    BalasHapus